Belajar Bertahan dengan Pilihan!


Memilih artinya kondisi dimana kamu harus memutuskan sebuah pilihan. Tidak mudah memang. Terkadang jalannya pun bagaikan kamu berkendara di sebuah jalan panjang yang belum pernah kau sambangi. Tidak ada jaminan, apa kamu bisa melewati perjalanan itu dengan baik atau sebaliknya. Tidak ada bayangan pula jadinya nanti akan seperti apa. Yang pasti saat kamu memilih, pastikan kamu harus siap dengan segala konsekuensinya. 

Oke, kita ambil contoh yang paling dekat. Jika ada seorang muslim/ah memilih untuk tidak  berpacaran, tentu itu menjadi pilihannya. Terkait apapun alasannya memilih itu, tentu tidak wajib juga bila ia harus ceritakan kepada orang lain, bukan? 

Sepakat ya? 

Seperti pada paragraf awal, ketika seseorang memilih artinya dia sudah dan mesti siap untuk menanggung baik buruk serta resiko kecil maupun besar atas apa yang dia putuskan, bukan? Jadi jangan kaget jika nanti akan ada "ujian" serta "tekanan" dari berbagai arah. Siap tidak siap, mau tidak mau, kamu harus bisa melewatinya. 

Oke, kembali lagi ke contoh. 

Saat seorang muslim/ah tadi memilih untuk tidak pacaran demi meraih taat dan ridho Allah Ta'ala, bukan berarti dia lepas dari "tekanan" yang akan menguji sejauh mana dia bertahan atau kuat dalam memegang prinsip hidupnya. 

Ambil saja contoh "tekanannya" seperti ini:

"Yaampun, udah gede kok belum ada yang deketin atau ngajak main sih malem minggu gini!"

"Makanya, jadi perempuan jangan fanatik banget sama cowok. Wong perempuan tuh harus bisa bergaul sama cowok juga. Apalagi mumpung masih muda!"

"Duh, jadi cowok kok pendiem banget sih. Gimana mau kenal sama perempuan coba, ah! "
Dan seterusnya. Masih banyak lagi "percakapan" atau "dialog berdarah" yang terkadang menjadi peluru yang bisa menembus perasaan sang lawan bicara. 

Pernahkah ini kamu alami namun hanya membalas dengan senyuman atau guyonan? Jika ya, selamat! Anda orang yang hebat, karena tidak setiap orang mampu melewati batu loncatan itu dengan sikap tenang dan santuy. Eh, santai. Hehehe. 

Ada lagi yang lebih ekstrem, kira-kira begini:

"Halah, jadi orang yang gak gitu-gitu juga kellez. Gimana mau nikah, kalau ngga pacaran dulu? Terus kenalnya lewat mana nanti?"

"Yaelah, pacaran juga ga kelewatan kok. Kan cuma seneng-senengan aja!"

"Gimana sih? Masa hari gini gak pacaran? Ntar apa kata orang? Malu! Dikira gak laku nanti!"

Jegeer!!!! (Emoticon halilintar) 

Itulah kenapa kita harus belajar bertahan dengan pilihan? Karena baik dan buruknya setidaknya sudah kita pahami, walaupun tidak sepenuhnya. Sebagai manusia, kita sering kali berespektasi bahwa apa yang kita pilih akan berjalan dengan mulus, tanpa hambatan dan ujian. Tapi siapa yang lebih tahu selain Dia Yang Maha Mengetahui.

Bertahan pada pilihan, mungkin tidak mudah. Namun bukan berarti sulit. Hanya saja kamu perlu mawas diri dan siap dengan segala konsekuensi yang akan menyambut di depan sana nantinya. Ambillah contoh di atas. Dimana orang yang memilih untuk tidak berpacaran (sebelum menikah), otomatis dia juga harus siap untuk menanggung segala hal yang akan dihadapi. Seperti mungkin adanya sindiran, hujatan, celaan bahkan ledekan hanya karena lebih memilih menjadi jomblo fii sabilillah. Sendiri demi taat sekaligus rasa takutnya kepada Tuhannya. 

Mungkin ada yang suka, ada yang tidak suka. Bisa jadi banyak yang mendukung, mungkin juga tak sedikit yang menghujat atas pilihan yang mereka rasa itu keliru. Padahal, orang yang memilih saja merasa tenang dengan pilihannya. Karena apa? Dia meyakini bahwa apa yang ia pilih adalah keputusan terbaik. Bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk dunia akhiratnya. 

Jadi, ya begitulah. Bagaimana pun kamu saat ini, jika kamu berada pada kondisi sulit untuk memutuskan sebuah keputusan, maka pikirkanlah masak-masak. Jangan tergesa-gesa. Jangan sekedar ikut-ikutan. Jangan karena cemas dengan apa yang orang lain katakan. Percayalah, keputusanmu hari ini adalah penentuan untuk hari esok. 

So,  pikirkan baik-baik. Ikuti kata hati. Jangan gegabah. Jangan emosi. Dinginkan pikiran. Tenangkan perasaan. Yuk, latih diri untuk belajar bertahan dengan keputusanmu. Jangan biarkan sifat tergesa akhirnya merusak pikiranmu. 

Note: Tulisan ini tidak memihak siapapun. Hanya penyemangat untuk kamu yang saat ini sedang berjuang dengan prinsip dan pilihan.  Ingat, kamu tidak sendirian!

0 comments

Promo Gajian Januari 2019