Hutan dikenal sebagai kawasan yang dipenuhi dengan rimbun pepohonan, tumbuhan dan semak belukar. Maka tak heran bila hutan juga dikenal sebagai paru-paru dunia karena perannya untuk menghasilkan O2 atau oksigen.
Selain sebagai penghasil oksigen, hutan juga berperan sebagai sumber pangan. Kehadirannya sebagai penyokong sumber pangan dikarenakan hutan memproduksi keanekaragaman hayati. Dengan produksi tersebut maka menghasilkan berbagai macam karbohidrat, mineral, vitamin, lemak serta protein yang baik untuk dikonsumsi oleh manusia.
Selain dihiasi oleh pepohonan, hutan juga kaya akan ragam tanaman seperti umbi-umbian, kacang, biji, buah dan sayuran yang sangat baik untuk dikonsumsi agar tubuh menjadi sehat dan kuat. Tidak hanya mengandung sumber pangan nabati atau yang berasal dari tanaman, hutan juga memiliki keanekaragaman hewani. Seperti daging, susu dan telur yang sangat baik untuk tubuh.
Sayangnya, meski hutan begitu “baik” dan berperan besar dalam kehidupan, tidak sedikit berita yang mengabarkan tentang kebakaran hutan atau penebangan liar yang justru merugikan banyak pihak. Baik flora, fauna juga manusia sendiri. Alhasil, hutan yang harusnya berperan untuk menyimpan air tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik lantaran sudah gundul atau terlanjur terbakar.
Untuk mendukung dan mengampanyekan pentingnya keberadaan hutan, maka WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) hadir untuk mendukung program cinta lingkungan hidup di Indonesia, salah satunya adalah dengan membentuk program-program untuk menyelamatan dan memulihkan lingkungan hidup di Indonesia. WALHI juga bekerja dalam rangka mewujudkan pengakuan hak atas lingkungan hidup. Semata-mata kebaikan itu untuk lingkungan juga untuk manusia itu sendiri. Untuk hidup yang berkelanjutan, salah satu kampanye WALHI adalah menjaga kelestarian hutan.
Makanan favorit yang bahan bakunya berasal dari hutan adalah tanaman kelor. Tanaman ini merupakan salah satu pangan dari hutan yang mengandung sejuta manfaat. Kelor sendiri memiliki nama latin Moringa oleifera yang mengandung banyak gizi. Di antara Kandungan gizi yang dimiliki daun kelor menurut Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) Indonesia yaitu energi sebanyak 82 kalori; protein 6,7 gram; lemak 1,7 gram; kerbohidrat 14,3 gram; kalsium 440 mg; fosfor 70 mg; zat besi 7 mg; vitamin A 11300 IU vitamin B; 0.21; dan vitamin C 220 mg.
Alasan menyukai tanaman kelor karena akan banyak manfaat yang diperoleh ketika mengonsumsinya. Bahkan, para peneliti pun mengakui bahwa tanaman kelor dikenal sebagai satu dari sekian juta tanaman yang berkhasiat. Tanaman ini juga kerap dipuji sebagai tanaman ajaib dikarenakan kelor ini memiliki ragam manfaat yang sangat baik untuk dikonsumsi tubuh.
Kabar baiknya selain tumbuh di daerah hutan, tanaman kelor ini juga bisa ditemukan di sekitar pekarangan rumah. Dengan sifatnya yang mudah tumbuh, kelor bahkan mampu untuk bertahan di daerah yang panas.
Akan banyak sekali manfaat yang diperoleh setelah mengonsumsi kelor. Seperti menurunkan gula darah, rematik, mencegah penuaan dini, menjaga berat badan tubuh agar tetap ideal, menyehatkan mata dan fungsi ginjal, dan masih banyak lagi. Bahkan untuk para ladies, daun kelor ini juga bisa dimanfaatkan untuk alternatif kecantikan atau perawatan wajah.
Menurut saya, orang harus tahu manfaat daun kelor ini karena banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh. Selain manfaat dari dalam, juga bermanfaat dari luar.
Oya, bicara tentang daun kelor. Biasanya selain dijadikan sayur, saya juga membuatnya menjadi air godokan atau teh. Selain makanan, bisa juga dimanfaatkan sebagai minuman. Bahkan bahan dasar untuk obat-obatan seperti gambar di atas.
Konon katanya, daun kelor ini juga seringkali dikaitkan dengan hal-hal mistis. Seperti mencegah bala. Bahkan daun kelor ini juga bisa dijadikan ramuan yang dipercaya untuk melunturkan guna-guna atau sihir. Karena hal inilah, saya juga memanfaatkan rebusan daun kelor sebagai air ruqyah.
Untungnya tanaman ajaib ini tidak hanya berada di hutan, namun juga bisa tumbuh di halaman atau pekarangan rumah. Sehingga bisa dimanfaatkan kapanpun dibutuhkan.
#PulihkanIndonesia #RimbaTerakhir #WALHIXBPN #HutanSumberPangan #BlogCompetitionSeries
Referensi:
1. WALHI (https://walhi.or.id/visi-dan-misi)
0 comments